Sebelum menjelaskan tentang bagaimana terbentuknya benua dimuka bumi, saya
akan menjelaskan dulu tentang bagaimana terbentuknya planet bumi ,banyak
ilmuwan yang percaya bahwa Bumi terbentuk bersamaan dengan terbentuknya
Tata Surya. Umur Bumi diperkirakan sekitar 4,5 Milyar tahun, batu
tertua yang pernah ditemukan berusia 4,3 milyard tahun.
Sistim
Tata surya kita berasal dari spiral awan nebula (awan gas dan debu
batuan dan metalik) yang sangat besar. Matahari terbentuk dari bagian
tengah awan nebula. Pada saat awan ini berputar mengelilingi Matahari,
awan ini secara perlahan menjadi rata. Beberapa bagian dari awan ini
berputar seperti pusaran arus.
Gas
dan debu yang berada di sekitar pusaran ini ikut bergabung. Kumpulan
dari gas dan debu ini semakin tumbuh besar dengan menarik berbagai
partikel-partikel yang berada di dekatnya. Secara lambat laun kumpulan
berbagai partikel yang berputar ini membentuk planet-planet yang
mengelilingi Matahari.
Salah
satu teori menyebutkan bahwa Bumi pada awalnya berupa gas kemudian
berubah menjadi cairan dan akhirnya menjadi lebih dingin sehingga kerak
Bumi ( kulit luar ) menjadi padat mengeras. Banyak ilmuwan yang
mendukung teori bahwa awan Nebula yang membentuk Tata Surya kita berasal
dari ledakan sebuah bintang.
Bumi
yang terbentuk berupa materi padat tanpa air dan dikelilingi awan gas.
Radiasi berbagai material dan meningkatnya tekanan di dalam Bumi secara
bertahap menghasilkan panas yang sanggup mencairkan bagian dalam Bumi.
Berbagai material berat seperti besi menjadi tenggelam, sedangkan
material ringan seperti Silika ( batuan yang terdiri dari silikon dan
oksigen ) muncul ke permukaan Bumi dan membentuk lapisan keras kulit
Bumi yang pertama.
Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin.
Panasnya perut Bumi juga menyebabkan zat-zat kimia di dalam Bumi muncul ke permukaan. Beberapa zat kimia membentuk air, dan ada juga yang menjadi gas-gas yang membentuk atmosfere. Selama lebih dari jutaan tahun secara perlahan-lahan air terkumpul di tempat-tempat yang rendah dan membentuk lautan. Daratan berkembang di Bumi, air hujan dan sungai melarutkan garam dan berbagai subtansi dalam batuan dan membawanya ke lautan, sehingga membuat lautan menjadi asin.
Atmosfere
awal Bumi mungkin terdiri dari hidrogen, helium, metan, dan amonia sama
seperti atmosfere Jupiter saat ini. Barangkali sebagian besar terdiri
dari karbon dioksida seperti atmosfer Venus saat ini.
Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian beberapa unsur kimia bergabung di atmosfer dan memperoleh energinya dari sumber-sumber seperti petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk hidup.
Selama sekitar satu milyar tahun yang pertama Bumi tak mengandung kehidupan. Kemudian beberapa unsur kimia bergabung di atmosfer dan memperoleh energinya dari sumber-sumber seperti petir, menghasilkan asam amino dan asam nukleat, yakni bahan pembangun molekul semua mahluk hidup.
Bumi
pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen di Bumi
terutama berasal dari tanaman-tanaman yang menggunakan karbon dioksida
untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Dengan semakin banyaknya
tanaman yang terbentuk di Bumi maka jumlah oksigen menjadi semakin
banyak. Untuk lebih jelasnya lihat.
Pada
awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut Pangea dan
dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu
benua ini terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia.
Gondwanaland kemudian terbelah membentuk benua afrika, antartika,
australia, Amerika Selatan, dan sub benua India. Sedangkan Laurasia
terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini
terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan
waktu berjuta-juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti
sekarang ini.
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas, lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan mantel yang disebut asthenosphere. Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga membawa benua-benua dan lantai dasar samudera bergerak bersamanya.
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas, lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan mantel yang disebut asthenosphere. Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga membawa benua-benua dan lantai dasar samudera bergerak bersamanya.
Lapisan-lapisan
Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua
saling mendekat dan ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak
saling menjauh di suatu tempat, maka mereka pasti bergerak saling
mendekat di tempat yang lain.
Bila
dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan
terangkat dan membentuk pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak
Gunung Everestnya mulai terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika
lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan dengan lapisan Bumi yang
mengangkut Eurasia.
Ketika
bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam
mantel di bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat
dalam di dasar samudera. Panas di dalam perut Bumi mencairkan
material-material dan mencari jalan keluar ke permukaan Bumi membentuk
Gunung Berapi.
Kira-kira
250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di Bumi merupakan
satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian, kira-kira dua
ratus juta tahun yang lalu selama Periode Trias, Pangea terpecah menjadi
dua benua besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika
Utara, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang
terdiri dari Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan bagian Asia
lainnya. Bagian-bagian dan dua benua besar ini kemudian terpecah-pecah,
hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
Interpretasi yang terbaru didasar kan pada distribusi berbagai pecahan yang disebut "terranes", yang memiliki sejarah geologi yang berlainan. Untuk menentukan letak Jawa dan Bali dengan tepat pada peta Pangea hampir mustahil. Pertama, karena penanggalan terhadap batuan sangat sedikit. Kedua karena mungkin bentuk jawa tidak ada sebelum Kala Miosen, dan Bali barangkali baru muncul di atas permukaan laut kira-kira tiga juta tahun yang lalu.
Kira-kira 250 km ke arah selatan jawa dan Bali adalah Palung jawa yang sangat dalam. Di bagian selatan palung ini merupakan bagian dan suatu dangkalan yang dikenal sebagai Dangkalan Indo-Australia, yang terbentuk di bagian dalam samudera di sebelah selatan India dan Australia, dan membentuk pecahan antara Antartika dan Australia.
Pergerakan dangkalan ini ke arah utara terus berlangsung sampai sekarang dengan laju 6 cm/tahun. Pergerakan ini mendesak Dangkalan Sunda dimana Asia Tenggara berada, dan selama berjuta-juta tahun daya yang dihasilkan oleh gerakan ini melipat lapisan-lapisan sedimen tua membentuk deretan pegunungan.
Dangkalan Indo-Australia masuk ke bawah Dangkalan Sunda di sepanjang Palung Jawa, dan selip mendadak yang kadang-kadang terjadi akibat gesekan antara dua dangkalan ini menimbulkan gempa bumi, sedangkan panas yang dihasilkan dari gesekan dua dangkalan ini membentuk kantung-kantung batuan yang mencair di bawah tekanan tinggi. Kantung-kantung ini dapat bocor ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
Interpretasi yang terbaru didasar kan pada distribusi berbagai pecahan yang disebut "terranes", yang memiliki sejarah geologi yang berlainan. Untuk menentukan letak Jawa dan Bali dengan tepat pada peta Pangea hampir mustahil. Pertama, karena penanggalan terhadap batuan sangat sedikit. Kedua karena mungkin bentuk jawa tidak ada sebelum Kala Miosen, dan Bali barangkali baru muncul di atas permukaan laut kira-kira tiga juta tahun yang lalu.
Kira-kira 250 km ke arah selatan jawa dan Bali adalah Palung jawa yang sangat dalam. Di bagian selatan palung ini merupakan bagian dan suatu dangkalan yang dikenal sebagai Dangkalan Indo-Australia, yang terbentuk di bagian dalam samudera di sebelah selatan India dan Australia, dan membentuk pecahan antara Antartika dan Australia.
Pergerakan dangkalan ini ke arah utara terus berlangsung sampai sekarang dengan laju 6 cm/tahun. Pergerakan ini mendesak Dangkalan Sunda dimana Asia Tenggara berada, dan selama berjuta-juta tahun daya yang dihasilkan oleh gerakan ini melipat lapisan-lapisan sedimen tua membentuk deretan pegunungan.
Dangkalan Indo-Australia masuk ke bawah Dangkalan Sunda di sepanjang Palung Jawa, dan selip mendadak yang kadang-kadang terjadi akibat gesekan antara dua dangkalan ini menimbulkan gempa bumi, sedangkan panas yang dihasilkan dari gesekan dua dangkalan ini membentuk kantung-kantung batuan yang mencair di bawah tekanan tinggi. Kantung-kantung ini dapat bocor ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
Walaupun
batuan vulkanik cukup dominan, daerah sedimentasi juga cukup luas. Luas
utama bagian utara dan selatan sedimen moderen yang berasal dari erosi
gunung-gunung baru mengendap di atas sedimen tua yang terangkat ke atas
karena gerakan yang dahsyat di bawah batuan yang meleleh.
Namun tidak semua batuan sedimen merupakan hasil erosi, karena terdapat daerah batu kapur yang berasal dari suatu masa ketika organisme pembentuk terumbu karang tumbuh subur yang kemudian terangkat ke atas. Misalnya daerah perbukitan kapur di Padalarang Bandung.
Seluruh dataran aluvial di bagian utara Jawa sudah terbentuk dalam waktu 8.000 tahun terakhir, yaitu ketika permukaan laut turun 5-6 m. Dataran ini terbentuk, sebagian karena kipas-kipas aluvial dari limpahan gunung berapi dan sebagian karena dataran pasca-Pliosen yang terangkat ke atas. Proses-proses ini terus berlangsung sampai sekarang.
Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis. Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi.
Dalam hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul 'The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator' telah membuat daftarnya sendiri yang bisa Anda lihat
Namun tidak semua batuan sedimen merupakan hasil erosi, karena terdapat daerah batu kapur yang berasal dari suatu masa ketika organisme pembentuk terumbu karang tumbuh subur yang kemudian terangkat ke atas. Misalnya daerah perbukitan kapur di Padalarang Bandung.
Seluruh dataran aluvial di bagian utara Jawa sudah terbentuk dalam waktu 8.000 tahun terakhir, yaitu ketika permukaan laut turun 5-6 m. Dataran ini terbentuk, sebagian karena kipas-kipas aluvial dari limpahan gunung berapi dan sebagian karena dataran pasca-Pliosen yang terangkat ke atas. Proses-proses ini terus berlangsung sampai sekarang.
Salah satu temuan mutakhir di dunia sains yang menjadi buah bibir di kalangan ilmuwan adalah apa yang disebut prinsip antropis. Prinsip ini mengungkapkan bahwa setiap detail yang terdapat di alam semesta telah dirancang dengan ketepatan yang sempurna untuk memungkinkan manusia hidup. Contoh kecil dari prinsip antropis ini dapat kita temukan pada fakta-fakta yang berkaitan dengan keberadaan bumi.
Dalam hal ini, seorang astronom amerika Hugh Ross dalam bukunya yang berjudul 'The Fingerprint of God, Recent Scientific Discoveries Reveal The Unmistakable Identitiy of The Creator' telah membuat daftarnya sendiri yang bisa Anda lihat
"Sebenarnya pembahasan ataupun penjelasan tentang terbentuknya tata surya maupun planet bumi sudah dibahas didalam Al-Qur'an sebelum hal tersebut dibahas oleh ilmuwan-ilmuwan barat yang terkemuka,diartikel ini saya juga akan mejelaskan tentang ayat-ayat Al-Qur'an yang membahas tentang terbentuknya tata surya dan muka bumi,semoga setelah kita membaca artikel ini, keimanan kita terhadap Allah S.W.T akan makin kuat,amin"
Dan
apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al-Anbiya [21]:30)
Menurut Harun Yahya, kata “ratq” yang diterjemahkan sebagai “suatu yang
padu” digunakan untuk merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu
kesatuan.
Ungkapan “Kami pisahkan antara keduanya” adalah terjemahan kata Arab “fataqa”, dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari “ratq”. Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini. Peristiwa Big Bang, kata Harun Yahya, mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah. Menurut Wikipedia, ledakan dahsyat atau dentuman besar (Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta. Berdasarkan pemodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini.
Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan. ”Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini,” ungkap Harun Yahya. Dalam ayat tersebut, kata dia, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq”. Keduanya lalu terpisah (“fataqa”) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan “ratq” ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk “fataqa” (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, papar Harun Yahya, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20. Maha Benar Allah SWT dengan Segala FirmanNya.
Ungkapan “Kami pisahkan antara keduanya” adalah terjemahan kata Arab “fataqa”, dan bermakna bahwa sesuatu muncul menjadi ada melalui peristiwa pemisahan atau pemecahan struktur dari “ratq”. Perkecambahan biji dan munculnya tunas dari dalam tanah adalah salah satu peristiwa yang diungkapkan dengan menggunakan kata ini. Peristiwa Big Bang, kata Harun Yahya, mengungkapkan bahwa Allah telah menciptakan jagat raya dari ketiadaan. Big Bang adalah teori yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Meskipun sejumlah ilmuwan berusaha mengemukakan sejumlah teori tandingan guna menentangnya, namun bukti-bukti ilmiah malah menjadikan teori Big Bang diterima secara penuh oleh masyarakat ilmiah. Menurut Wikipedia, ledakan dahsyat atau dentuman besar (Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta berdasarkan kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta. Berdasarkan pemodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini.
Berdasarkan pengukuran terbaik tahun 2009, keadaan awal alam semesta bermula sekitar 13,7 miliar tahun lalu, yang kemudian selalu menjadi rujukan sebagai waktu terjadinya Big Bang tersebut. Teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan. ”Marilah kita kaji ayat ini kembali berdasarkan pengetahuan ini,” ungkap Harun Yahya. Dalam ayat tersebut, kata dia, langit dan bumi adalah subyek dari kata sifat “fatq”. Keduanya lalu terpisah (“fataqa”) satu sama lain. Menariknya, ketika mengingat kembali tahap-tahap awal peristiwa Big Bang, kita pahami bahwa satu titik tunggal berisi seluruh materi di alam semesta. Dengan kata lain, segala sesuatu, termasuk “langit dan bumi” yang saat itu belumlah diciptakan, juga terkandung dalam titik tunggal yang masih berada pada keadaan “ratq” ini. Titik tunggal ini meledak sangat dahsyat, sehingga menyebabkan materi-materi yang dikandungnya untuk “fataqa” (terpisah), dan dalam rangkaian peristiwa tersebut, bangunan dan tatanan keseluruhan alam semesta terbentuk.
Ketika kita bandingkan penjelasan ayat tersebut dengan berbagai penemuan ilmiah, papar Harun Yahya, akan kita pahami bahwa keduanya benar-benar bersesuaian satu sama lain. Yang sungguh menarik lagi, penemuan-penemuan ini belumlah terjadi sebelum abad ke-20. Maha Benar Allah SWT dengan Segala FirmanNya.
Pergerakan Benua Menurut Perspektif Quran
[QS Ar-Rald (13):4] Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan,
dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang
dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami
melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain
tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.
Ayat
ini dengan sangat jelas menginformasikan apa yang sekarang dikenal
dengan "plate tectonic", adanya lempengan-lempemgan samudra dan
lempengan-lempengan benua yang berdampingan. Kebun-kebun dan pohon-pohon
mempunyai arti adanya daerah-daerah atau tempat-tempat yang subur, dan
ini terbukti di perbatasan pertemuan lempeng samudra dan lempeng benua
terbentuk barisan pegunungan berapi yang karenanya tempat-tempat itu
menjadi subur.
[QS An-Naml (27):88] Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahalia berjalan sebagai
jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh
tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
[QS Ath-Thuur (52):10] dan gunung benar-benar berjalan
Sains
membuktikan bahwa baik benua maupun gunung-gunung (berapi) memang
bergerak, sejak semua benua masih menyatu (pangea) pada sekitar 250 juta
tahun lalu hingga kini.
[QS An-Nahl (16):15] Dan Dia menancapkan gunung-gunung di
bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan)
sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk.
[QS An-Nabaa’ (78):7] dan gunung-gunung sebagai pasak ?,
[QS An-Naazi’at (79):32] Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,
[QS Al-Anbiya 21:31] Dan
telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu
(tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi
itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.
Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwasanya beliau bersabda:
“Dahulu
Ka’bah adalah bukit kecil di atas air kemudian dibentangkanlah bumi dari
(bawah)nya.” (An-Nihayah fi Gharib Al-Hadits wa Al-Atsar, Juz II, hlm.
34-35)
Ulasan Hadis sedikitpun.
Kemudian
Allah menghendaki untuk memuntahkan dasar samudera luas dengan letusan
gunung berapi hebat yang terus menerus memuntahkan lava yang menggumpal
satu sama lain, membentuk rentetan pegunungan di tengah samudera
belantara ini. Pegunungan ini terus meninggi dan meninggi sampai tampak
ke permukaan air yang membentuk daratan pertama dalam bentuk pulau
vulkanik yang mirip dengan sejumlah kepulauan vulkanik yang sekarang
tersebar di seluruh samudera, misalnya kepulauan Jepang, Filipina,
Indonesia, dan Hawai. Sampai sekarang kepulauan-kepulauan vulkanik ini
tetap membentuk sebagai puncak-puncak rantai pegunungan samudera.
Dengan
terus menerus berlangsungnya aktivitas gunung berapi, kepulauan vulkanik
pertama inpun berkembang secara bertahap melalui proses pengembangan
(memanjang, meluas, meningkat, bertambah, dan bertumbuh karena
pergolakan gunung berapi yang berkelanjutan) sehingga terbentuklah benua
induk yang dikenal dengan nama Benua Pangea.
Hadis
yang dianggap gharib (aneh) oleh ulama-ulama dahulu maupun modern
mengandung fakta ilmiah yang belum ditemukan manusia kecuali pada
pertengahan dekade 60-an abad ke-20. Setelah usaha keras yang melibatkan
ribuan pakar dan waktu yang cukup panjang, dibuktikanlah pada umat
manusia bahwa bumi kita ini pada awal penciptaannya penuh dengan air
sampai tidak ada kawasan kering yang tampak
Sekian
saja artikel saya kali ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya dan tentunya akan menambah ilmu pengetahuan
kita,amin,wassalamualaikum wr.wb.
Sumber googleusercontent.com